Rabu, 11 Februari 2015

Dengan Hanya Bermodalkan Lambaian Tangan, Seorang Pemuda Menjadi Kaya Dengan Kekayaan Kelas Dunia

Alkisah, ada seorang anak muda yang berusia 17 tahun bernama Ari. Di sekolah, ia bodoh dan suka membuat keributan. Tidak aneh kalau ia diusir dari beberapa sekolah. Ia paling sering menduduki rangking terbawah di kelasnya. Teman-teman sekelas memuja dia, tetapi guru-guru dan keluarganya berputus asa. Selagi ia masih muda, dengan mudah orang dapat melihat bahwa dia akan menjadi seorang di antara mereka yang akan menghancurkan diri sama sekali atau sukses secara gilang - gemilang.

Ari Muda

Ari tidak lulus sekolah. Masa depan tampak suram baginya. Beberapa hari setelah upacara penyerahan ijazah, salah seorang temannya melihat Ari berjalan tanpa tujuan di taman kota. Ia mencoba menghibur hati Ari, kau lihat nanti semua akan beres. Kau coba sekali lagi tahun depan, kau pasti lulus. " Goblok" jawab Ari. " Kau kira saya akan tinggal saja selamanya di sini?" Dunia ini sempit. Saya tidak perlu ijazah. Pada suatu hari kau akan heran akan apa yang saya lakukan."

Ari kemudian merantau ke kota Buenos Aries Argentina. Bawaannya sebuah koper tua dan uang sebanyak $ 450. Tanpa ijazah, tanpa pekerjaan, uang dan koneksi orang berpengaruh. Ari terpaksa melakukan berbagai pekerjaan kasar. Ia menjadi kenek tukang batu, kuli pengangkut bata pada suatu proyek pembangunan, tukang cuci piring di restoran, dan akhirnya menjadi magang instalator listrik di perusahaan telepon.

Suatu kali, Ari tiba-tiba mendapat ide. Pada masa itu, tembakau dari negaranya terkenal baik, bahkan diklasifikasikan di antara tembakau - tembakau paling enak oleh para ahli. Namun karena masalah pengimporan dan penyediaan bahan baku. Barang menjadi sukar didapat.

Ari Bersama Istrinya

Ari mengetahui rumah Juan Gaona, seorang pengusaha tembakau terbesar di Argentina. Setiap hari, ketika pengusaha itu keluar rumah. Ari selalu melambaikan tangan ke pengusaha itu. Pada awalnya selama 15 hari berturut-turut pengusaha tidak memperdulikannya. Tapi karena Ari selalu melambaikan tangan setiap hari, Juan Gaona mulai memperhatikannya, dan menemui Ari serta menanyakan " Hai pemuda, kenapa kamu selalu melambaikan tangan setiap saya keluar rumah?" Ari lalu menjawab, "Saya mempunyai tembakau kualitas bagus dari negara saya. Bapak tidak usah membayar dulu, yang penting saya dapatkontrak pembelian dulu dari Bapak." Setelah mendengar jawaban yang menyakinkan dari pemuda itu. Juan Gaona lalu menandatangani kontrak pembelian tembakau seharga $ 10.000 dengan komisi sebesar 5% untuk Ari.

Bermodalkan kontrak pembelian dari Juan Gaona, Ari pulang dan mengumpulkan hasiltembakau di negaranya untuk dijual ke Argentina lewat perusahaan tembakau Juan Gaona. Maka, Jadilah Ari menjadi orang kaya pada usia yang masih muda.

Tahukah Anda, Siapakah Ari itu? Dia adalah Aristotle Onassis, Raja kapal yang berasal dari Yunani. Dengan kesuksesannya di bisnis tembakau, Ia kemudian mampu mencetak penghasilan Satu Juta Dollar pertamanya dalam usia ke - 25, dengan memiliki kapal - kapal komersial, kapal tanker dan kapal penangkapan ikan paus. Setelah itu Ia terkenal sebagai orang kaya kelas dunia, dengan kekayaan tersimpan di 217 ban di seluruh dunia dan memiliki 95 perusahaan di bidang perkapalan, penerbangan, minyak, emas, pariwisata dan lain-lainnya.

Aristotle Onassis Quote

Tidak ada komentar:

Posting Komentar