Rabu, 26 November 2014

Bahkan Direktur Bank pun Kalah dengan Pedagang Sate

Cerita ini bukan untuk membandingkan pendapatan seseorang dengan orang lain. namun dibalik kisah yang akan saya tuliskan antara Direktur sebuah Bank cabang pembantu dan seorang Pedagang Sate Kaki Lima ini terdapat makna bahwa rejeki tidak mesti melalui kerja kantoran yang pergi pagi pulang terkadang sampe malam hari demi sebuah prestise ataupun sebuah karier. Ya semua jalan rejeki yang halal pasti baik apalagi memang benar-benar ditekuni.

Sate Ngebul Harumnya Semerbak


Banyak dari kaum fresh graduate setelah tamat pendidikannya, mulai sibuk mencari lowongan kerja. Biasanya pada rajin tuh beli koran atau submit di situs - situs kerja dan tentunya perusahaan bonafide seperti PERTAMINA , BI , BNI , Mandiri dan sebagainya menjadi incaran para pelamar tentunya karena gaji yang cukup besar dan kerja di tempat bonafide tentunya bakal menaikkan prestise. Tidak ketinggalan pula para pelamar berjubel mengisi lowongan posisi sebagai PNS disini faktor kenyamanan yang diperhitungkan. Mungkin hanya sedikit dari tamatan pendidikan tersebut yang memilih untuk menjadi Entreprenuer atau pebisnis. Mungkin kalo mendengar kata Pebisnis kita identikkan dengan seorang yang berjas keren, duduk di lobi-lobi hotel sambil mempresentasikan atau menego sebuah proyek hehe itu tidak salah koq tapi seorang tukang sate kaki lima emperan toko bisa juga kita sebut mereka pebisnis man karena mereka membisniskan makanan mereka Riggght..

Pelamar Kerja Job Fair

Nah kenapa banyak kaum terpelajar yang tidak memilih menjadi pebisnis banyak alasan tapi secara garis besar bahwa dunia pendidikan di Indonesia diciptakan untuk menjadi seorang pekerja. Yang harus memilih benar atau salah. Waktu ujian di sekolah banyak yang menjumpai ujian benar atau salah kan? atau pilihlah A s/d D right. Kalo udah ujian mengarang pasti banyak yang males hihi.. Nah dengan kurikulum seperti itu mau tidak mau siswa jadi tidak berkembang daya kreatifitasnya. Mencontek bakal dimarahi guru, padahal di dunia usaha terkenal dengan singkatan ATP dan ATM yaitu Amati Tiru Plek dan Amati Tiru Modifikasi hahaha

Tadi ketika saya antri beli sate ayam di dekat rumah saya. Ya gak begitu rame si tapi hampir tiap saat ada yang beli. Iseng-iseng saya tanya bosnya yang kebetulan sudah kenal baik dengan saya. Pak sehari bisa habis berapa tusuk sate. Beliau menjawab 1500 - 2000 tusuk nah akhir sesampai di rumah sambil menikmati satenya. Saya mulai menghitung laba yang didapat oleh Tukang Sate langganan saya. harga per tusuk 1200 x 1500 = 1,8 Juta belum dari jualan lontong dan soto ayamnya yaa kalo ditaksir dia bisa mendapatkan omset sehari 2 - 2,5 juta / hari. Bisnis makanan biasanya keuntungan 30 - 50 % coba itung berapa labanya... Yap sekitar 600 ribu - 750 ribu / hari kalo dikalikan 30 udah dapat 18 Juta - 22,5 Juta per bulan kan??? Dengan karyawan 3 gaji 2 juta @ orang tentunya dia sudah mengantongi 12 juta - 16,5 juta kan dengan waktu kerja dari jam 4 sore - 10 malam. Bayangkan dengan penghasilan seorang direktur bank cabang pembantu yang mesti kerja mulai pagi hingga terkadang hampir tengah malam pernah saya mendapat info gajinya sekitar 11-12 juta. Dari sisi Pekerjaan saja lebih berat seorang direktur bank tersebut karena Beliau harus mengawasi pekerjaan anak buahnya serta memikirkan bagaimana meningkatkan target pendapatan cabang tersebut.

Juragan Sate


Memang tidak mudah untuk mempunyai sebuah usaha, apalagi hanya di angan-angan saja. Kalau kata guru bisnis saya Mas Jay terkadang kita sudah memikirkan yang rumit-rumit dulu dalam membuka usaha. Dihitung proyek arus kasnya padahal belum dibuka. Pas sudah dihitung rugi ya udah di tutup usahanya tanpa pernah dibuka hahaha

Kata yang selalu dihingga para pemula di dunia bisnis yakni gimana ya kalo usaha saya tidak laku atau bisa gak ya. Ya ini si gw banget sampe dulu takut untuk berbisnis. Tapi alhamdulilLah setelah saya balik pertanyaannya gimana ya kalo laku pasti enak tu buat ngabisinya atau pasti bisa ya soalnya kan banyak yang udah lakuin hehe

Sudahlah curcol kali ini. Cerita yang berawal dari obrolan Tukang Sate yang akhirnya harus saya analisa pendapatannya hehe selamat malam

Sate Angat


Tidak ada komentar:

Posting Komentar